Here's 10 Reasons Why I Learn Spanish
Setelah sekian lamanya, akhirnya mahasiswa semester akhir ini menggabut lagi, nih! Kalau diingat-ingat, terakhir kali aku gabut itu di tahun 2020 saat pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Semua kegiatan yang sudah dijadwalkan pun terpaksa harus dilaksanakan secara daring bahkan ada yang ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan alias nggak terlaksana. Daripada gabut, mending aku belajar bahasa Spanyol.
Loh, loh? Gabut, kok, malah belajar bahasa? Nggak pusing? Eh, tapi kenapa tertarik untuk belajar bahasa Spanyol, bukan bahasa yang lain? Kamu pinisirin, ya? Sini, aku kasih tahu!
1. Serial dan filmnya bagus-bagus
Waktu aku gabut dulu, aku suka nonton film dan serial (belum kenal drakor). Genre yang aku suka adalah misteri, aksi, horror dan thriller (sungguh suram). Film berbahasa Spanyol jagonya! Kalian harus nonton, deh, dua serial yang aku rekomendasikan, dijamin bikin ketagihan dan rewatch berulang kali!
Tapi, pengalaman nonton film berbahasa Spanyol ternyata nggak senyaman saat aku nonton film berbahasa Inggris/Indonesia karena fokusnya terbagi pada adegan dan terjemahannya. Padahal adegannya sedang keren-kerennya, kan? Terus aku mikir, "kayanya enak, nih, kalau aku mengerti bahasanya". Jadi, kalau ditanya, apa yang membuat aku tertarik belajar bahasa Spanyol, jawabannya pasti karena serialnya, hehehe.
2. Lagu-lagunya asik
Waktu itu juga lagi viral lagu Despacito apalagi setelah Luis Fonsi dan Daddy Yankee kolaborasi dengan Justin Bieber. Terus, kok, ketagihan ya. Maksudnya irama khasnya, liriknya, iringan musiknya, santuy tapi hebohnya, ceria banget pokoknya! Bikin pengen joget seperti jamet Eropa dan terngiang-ngiang terus seperti irama musik dangdut.
Terus baru "ngeh" kalau ternyata lagu lain yang viral di waktu yang lebih lampau itu ternyata berbahasa Spanyol juga. Nuestra Canción es mi favorita! 😚👌
Jangan didengarkan, ya! It will stuck on your head, I warned you. Tapi kalau tetap penasaran juga, coba buka playlist ini, deh. Di sana aku kumpulin beberapa lagu Latin yang asik-asik buat belajar bahasanya.
3. Nanti kalau sudah punya banyak duit, aku ingin jalan-jalan ke luar negeri
Tahukah kamu? (Anjay, otw jadi Nadyapedia)
Serius, serius. Kalian ingat, nggak, pelajaran sejarah tentang penjelajah yang namanya Christopher Columbus? Jangan bilang kalian ketiduran?
Ya sudah, aku ceritakan lagi. Jadi, Christopher Columbus itu adalah seorang penjelajah dan navigator Italia dari Republik Genoa yang menyelesaikan misi pelayaran melintasi Samudra Atlantik. Nah, pihak yang ngasih yang sponsor adalah Kerajaan Katolik Spanyol.
Akhirnya, Pak Columbus, dkk. berhasil sampai ke benua Amerika yang kemudian membuka jalan bagi kolonisasi Eropa di Amerika. Ternyata, mereka ngajarin penduduk lokal untuk berbahasa Spanyol dan bahkan melarang penggunaan bahasa lokal.
That's why, bahasa Spanyol digunakan di seluruh Amerika Tengah dan Selatan. Malah ternyata ada 21 negara yang berbahasa Spanyol, salah satunya Meksiko, latar tempat film animasi Disney, Coco. Ada juga Ekuador yang terkenal dengan kepulauan Galapagos. Pernah dengar? Iya, teori Charles Darwin tentang evolusi burung galapagos. Selain itu, ada Peru dengan Machu Picchu-nya yang ditetapkan sebagai salah satu keajaiban dunia oleh UNESCO.
4. Gurih di telinga
Coba dengarkan ini, guys, coba. Apalagi setiap adegan dari La Casa De Papel dimana El Profesor negosiasi dengan Raquel Murillo. Yang nego siapa, yang meleleh siapa☝️😩
Selain itu, aku juga suka karena kata-katanya itu berima. Contohnya: everyday jadinya todos los dias, a question jadinya una pregunta. Comel gitu, loh. Apalagi, senyumanmu itu terdengar seperti matahari terbit, tú sonrisa 😩😩😩
5. Siapa tahu nanti bisa kuliah S2 di negara berbahasa Spanyol
Siapa tahu, kampusnya juga bagus-bagus, kok. Diaminin aja dulu, biar nanti bisa aku spill di sini, ya?!
6. Banyak penuturnya
Ternyata bahasa Spanyol itu bahasa ke-tiga dengan penutur terbanyak di dunia setelah bahasa Inggris dan Prancis. Kira-kira ada sekitar 572 juta orang yang bisa ngomong pakai bahasa Spanyol.
Dengan kata lain, belajar bahasa Spanyol juga membuka pintu bagi kita menuju ke dunia yang lebih luas lagi melalui komunikasi dengan banyak orang, variasi berita, literatur, dan seni.
7. Punya cita-cita kerja di WHO
Percaya atau nggak, nih, menurut penerawanganku, 10 tahun ke depan, bahasa Inggris bakalan jadi bare minimum. Semua orang akan bisa berbahasa Inggris dan kemampuan ini nggak lagi spesial. Oleh karena itu, aku merasa aku perlu mempelajari bahasa asing lainnya yang dinyatakan sebagai bahasa resmi oleh PBB.
Selama ini, sebagai orang yang PD untuk berbahasa Inggris, aku cukup mendapat banyak kesempatan hanya karena nggak banyak orang yang bisa. Tapi 10 tahun kedepan? I'm not sure.
8. Relatively easy for Indonesians
I'm sure that learning Spanish is not that hard for Indonesians since we were born as a polyglot (poliglotisme adalah kemampuan menuturkan beberapa bahasa dengan sangat mahir). Yes, we are. As a half Javanese - half Bugis that live in the east of Java island, I am not only fluent in Bahasa and English, but also in Javanese and intermediate Madurese.
Bukti kalau orang Indonesia memang dilahirkan untuk jadi polyglot adalah bahkan beberapa sekolah di Indonesia juga mengajarkan bahasa asing selain bahasa Inggris seperti bahasa Mandarin dan bahasa Arab. Dan otak kita nggak pecah, tuh? Cuma sedikit cenat cenut, wajar, lah.
It is not a coincidental that we are able to connecting the dots between languages. Just like, "ohh kalau orang Jawa minta maaf biasanya bilang, "Sepurane". Kalau orang Madura bilangnya "Saporanah". It is a gift that our brain was structured to understand and notice these similarity.
Hal yang paling menakjubkan adalah kalian sama sekali nggak pusing apalagi menyadari bahwa di artikel ini, kita sering gonta-ganti bahasa.
Besides, due to colonization era, we got some vocabularies absoption from Spanish/Portuguese. Did you think, we created the word "Sabtu", "Sekolah", and "Sepatu"? No, in Spanish these words called "Sabado", "Esquela", and "Zapato". See the resemblance?
Apalagi kalau kalian sudah bisa bahasa Inggris, tambah gampang lagi! Soalnya tingkat kemiripan antara bahasa Spanyol dan bahasa Inggris itu sangat tinggi. Saking miripnya, kalau kalian sudah lancar bahasa Inggrisnya, berarti kalian sudah mengerti lebih banyak kosakata dalam bahasa Spanyol daripada Spanish native speakers yang berusia 5 tahun.
Bahkan menurutku lebih mudah belajar bahasa Spanyol daripada bahasa Inggris karena grammar bahasa Spanyol nggak seribet bahasa Inggris. Pelafalan alfabetnya sama dengan bahasa Indonesia, kecuali huruf h yang selalu hilang jika letaknya di awal kata dan huruf j yang dibaca h. Jajajajaja (laughing in spanish). Kata-katanya pun dilafalkan persis dengan tulisannya. Misalnya: "¿Donde esta el baño?" dibaca "¿Donde esta el banyo?"
9. Membantu aku memahami tata bahasa
Ini susah dijelaskan, sih. Tapi setiap kali aku belajar chapter baru, sering kali aku begini, "oooh, gitu". Bahkan juga meningkatkan pemahamanku terhadap tata bahasa Inggris. Jadi, bisa dicoba, lah, ya.
10. Sharpen your memory, slow down the aging process
Ada yang bilang kalau sering-sering dipakai untuk belajar, otak kita bakalan semakin awet muda, ya? Ibarat pisau yang diasah biar nggak tumpul gitu.
Jadi, itu lah tadi artikel tentang "my why" mempelajari bahasa Spanyol. Aku berharap, teman-teman juga bisa belajar bahasa Spanyol supaya aku ada teman latihannya, jajajajajaaa. Tapi kalau pun nggak, gapapa juga. Aku tetap berharap teman-teman menemukan bisa passionnya masing-masing dan menjalaninya dengan penuh dedikasi. Selamat berjuaaang! Adíos!
Komentar
Posting Komentar